about the blog.

simple blogger

Latest Articles

Android-IOS 'Bersaing' Statistik Web Browsing

Android kembali melampaui Apple, kali ini dalam dominasi web browsing. Menurut analisis Chitika, perusahan data Amerika Serikat, sampai akhir Desember 2011, Android sukses mengalahkan iOS untuk web browsing di kawasan Amerika Utara.

Data dari Chitika Insight mengatakan bahwa sepanjang liburan Natal, mobile browsing Android, termasuk Kindle Fire Amazon, melonjak hingga 5,5 persen melampaui iOS, dengan 51,6 persen traffic web, naik dari 46,1 persen pada November.

Seperti dilansir dari laman the Guardian, iOS yang termasuk dalam perangkat iPad, iPhone, dan iPod, jatuh dari 51,7 persen ke 46,5 persen untuk periode yang sama.

Sementara itu, platform smartphone lain, RIM, pangsanya tergencet dari 1,7 persen menurun jadi 1,5 persen. Platform Microsoft Windows Phone juga turun, dari 0,5 persen turun jadi 0,4 persen.

Tapi data lain diperlihatkan NetMarketShare. Data dari akhir Desember menunjukkan bahwa Apple menjaga posisinya sebagai pemimpin pasar dunia untuk mobile browsing dengan 52 persen. Sedangkan Android hanya 16,2 persen, bahkan di bawah Java ME, (yang digunakan di sistem operasi Symbian-nya Nokia dan Samsung Bada) yang tercatat sebesar 21,27 persen.

Bila dirinci, pangsa Apple dalam perangkat iPad, iPhone dan iPod Touch. iPhone mengambil pangsa 25 persen seperti halnya iPad. Sementara Android terinci 9 persen untuk Gingerbread 2.3; 4 persen Froyo 2.2; 1 persen Honeycomb 3.0; dan 0,05 persen untuk Ice cream sandwich 4.0.

Soal metodologi, Chitika menjelaskan, “Metodologi kami ambil dari distribusi mobile yang berpengaruh pada periklanan jaringan yeng melintas pada semua sistem operasi yang tersedia. Termasuk tablet tanpa kalkulasi market share mobile,” ujar Chitika.

“Sejak jaringan kami mengkompromikan ratusan ribu penerbit khusus, itu setidaknya mewakili sisi keterwakilan dan contoh yang tidak bias dari seluruh trafik jaringan. Khususnya, analisa kami terbatas di Amerika dan Kanada. Kami tidak tahu apakah NetMarketShare mengikuti metode yang sama.”

Pertumbuhan cepat browsing Android di Amerika Utara memperhitungkan dengan data dari Head of Google Mobile Division, Andy Rubin yang mengatakan dalam tweetnya bahwa 700 ribu perangkat Android teraktivasi per hari. Andy juga menambahkan, pada 27 desember ada 3,7 juta perangkat Google Android yang teraktivasi pada 24 dan 25 Desember.

Angka tersebut mengecualikan Kindle Fire Amazon dan Barnes & Noble Nook yang tidak masuk server Google.

Kenaikan pangsa Android juga datang dari data Freelancer.com, yang mencatat bahwa pekerjaan yang terposting dalam perangkat Android naik dengan 33 persen pada kuartal keempat 2011 dengan 2.454 perangkat dari sebelumnya 1.845 perangkat. Sementara iPhone tumbuh kurang cepat dengan 18 persen dengan 3682 dari 3120 perangkat.

Pekerjaan yang melibatkan iPad naik sebesar 22 persen menjadi 1.692 dari 1.387. Pekerjaan untuk BlackBerry naik 2 persen, tetapi pada volume rendah, sementara pekerjaan Symbian dan Windows Phone tidak terdaftar.

Pekerjaan yang melibatkan Nokia turun ke jumlah yang tidak sedikit. Jumlah pekerjaan yang diposting tumbuh berurutan, sebesar 18%, dari 114.000 pada kuartal ketiga untuk 134.820.

Dejavu

Hampir semua orang pernah mengalaminya, mungkin anda adalah salah satunya

deja vu

Deja vu, yang asal katanya diambil dari Bahasa Perancis, adalah suatu perasaan ketika seseorang mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. Sekelompok orang mengasosiasikannya dengan gangguan pada otak sedangkan lainnya menghubungkan Deja vu dengan kehidupan lain di masa lalu. Pada suatu waktu, beberapa di antara kita tentu pernah mengalami hal ini. Apa sih sebenarnya Deja vu ini? Mari kita telusuri bersama.

Apakah anda pernah mengalami situasi di mana secara sadar anda mengenal betul situasi itu yang menurut anda telah anda lalui sebelumnya? Apakah anda pernah mengalami suatu situasi di mana anda bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dan kemudian hal itu benar-benar terjadi seperti yang anda rasakan telah anda lalui sebelumnya? Jika anda pernah mengalami hal-hal tersebut, itulah yang dinamakan Deja vu. Apakah Deja vu itu? Deja vu merupakan peristiwa di mana seseorang merasa yakin telah mengalami situasi baru sebelumnya. Selama mengalami sebuah situasi baru, seseorang merasakan suatu kesamaan dengan sesuatu yang dialami di masa lalu. Seseorang merasa telah melalui hal yang sama baru saja terjadi di masa lalu atau telah melihat hal itu dalam mimpinya. Istilah Deja vu ini pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang merupakan seorang peneliti di bidang psikologi berkebangsaan Perancis. Kebanyakan mereka yang mengalami Deja vu mengklaim telah melihat sesatu dalam mimpi mereka atau sangat yakin telah melihat itu beberapa waktu yang lalu.
kalian sebuah gambar yang sangat terkenal. Ini dia :Iceberg.jpg


Foto di atas adalah foto ilustrasi "Puncak gunung es" yang terkenal. Para ahli "otak" sering menggunakan ilustrasi di atas untuk menunjukkan seperti apa pikiran kita yang sebenarnya. Permukaan air adalah batas kesadaran kita. Pikiran Sadar kita adalah bongkahan yang muncul di atas permukaan laut. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut.



Beberapa Jenis Deja vu

Deja Senti: perasaan ini merujuk pada sesuatu "yang sudah dirasakan". Hal itu merupakan fenomena kejiwaan dan para peneliti meyakini bahwa sesuatu yang telah dirasakan di masa lalu itu sangat mirip dengan yang dirasakan saat ini. Kesamaan pada kedua pengalaman tersebut membuat seseorang merasa bahwa dia telah merasakan hal yang sama di masa lalu.

Deja Vecu: suatu perasaan bahwasanya segala sesuatu yang sedang terjadi baru saja itu identik dengan apa yang terjadi sebelumnya serta satu gagasan tidak wajar tentang apa yang akan terjadi berikutnya, diterminologikan sebagai Deja vecu. Seseorang yang mengalami perasaan Deja vecu mengklaim telah mengetahui apa yang sedikit lagi akan terjadi dan kadang kala merasa telah mengingat hal tersebut.

Deja Visite: Bentuk Deja vu ini merupakan suatu perasaan pernah mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru. Seseorang yang mengalami bentuk Deja vu ini mengklaim memiliki pengetahuan tentang sebuah tempat yang belum dikunjungi. Seseorang mengklaim mengetahui letak geografi suatu tempat, ketika dia belum pernah ke sana dalam kenyataannya. Deja visite dicirikhaskan dengan sebuah pengetahuan tidak wajar tentang suatu tempat yang belum pernah dikunjungi.

Para peneliti telah lama mencari berbagai sebab di balik Deja vu. Mereka mengasosiasikan penyakit-penyakit seperti schizophrenia, kegelisahan atau gangguan neurologi lainnya. Para peneliti belum mencapai kesuksesan dalam membangun hubungan antara penyakit-penyakit tersebut dengan Deja vu.

Namun, para peneliti telah menemukan bahwa Deja vu bisa saja merupakan hasil dari kegagalan sistem kelistrikan otak. Deja vu dipercaya sebagai suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori. Beberapa obat-obatan juga dipercaya sebaga salah satu faktor yang memicu Deja vu. Obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine telah diteliti sebagai penyebab perasaan Deja vu. Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan aksi hyperdopaminergic pada area mesial temporal otak yang menyebabkan Deja vu.

Otak manusia merupakan organ yang kompleks dan sangat menarik. Sudah merupakan kecenderungan otak untuk menarik kesimpulan dari berbagai situasi yang berbeda. Otak seringkali mencoba untuk bereksperimen mereproduksi suatu situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Oleh karena itu antisipasi beberapa kejadian oleh seseorang bisa membuat orang tersebut berpikir bahwa dia telah mengalami suatu kejadian yang sama di masa lalu.

Yang menarik di sini, bisa saja terjadi bahwa salah satu dari mata kita melihat sesuatu sebelum mata yang lain. Satu mata merekam kejadian sebelumnya. Mata yang lainnya, yang merekam kejadian yang sama beberapa milidetik kemudian, membuat otak merasakan ingatan. Salah satu mata merasakan sesuatu dan otak mengartikannya. Mata lain yang tertinggal beberapa milidetik merasakan hal yang sama dan mengirim gambar tersebut ke otak. Begitu otak merasakan hal yang sama beberapa milidetik kemudian, orang tersebut merasa bahwa dia telah melihat itu sebelumnya. Gagasan ini tidak dapat menjadi alasan tepat untuk Deja vu karena orang yang hanya memiliki satu mata juga mengalami Deja vu.

Tidak semua orang percaya bahwa semua bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Beberapa teori terkait dengan Deja vu pada kemampuan fisik tertentu yang dimiliki manusia, di lain pihak, orang lain mengatakan bahwa perasaan Deja vu merupakan hasil dari kehidupan lain di masa lalu. Memang benar, Deja vu memiliki sifat-sifat misterius.

design

~Design By-ilham fadhilah.